Jerman berada di jalur untuk mencatatkan defisit anggaran terbesar sejak reunifikasi negara tersebut, yang menimbulkan kekhawatiran di Bundesbank. Regulator tersebut memperingatkan perlunya langkah-langkah mendesak untuk menjaga disiplin keuangan.

Menurut perkiraan dari bank sentral Jerman, defisit anggaran pemerintah diperkirakan akan mencapai 4,8% dari perekonomian pada tahun 2028, yang akan menjadi angka tertinggi sejak 1995, tak lama setelah reunifikasi Jerman Timur dan Barat.

Perluasan defisit yang diantisipasi ini terkait dengan rencana pemerintah untuk menginvestasikan ratusan miliar euro dalam infrastruktur dan pertahanan dalam beberapa tahun mendatang. Kebijakan ini merupakan penyimpangan yang signifikan dari fokus tradisional Jerman pada pengendalian fiskal yang ketat.

Bundesbank, yang bertindak sebagai penasihat ekonomi pemerintah federal, telah memperingatkan bahwa tingkat defisit yang diproyeksikan akan bertentangan dengan batasan fiskal konstitusional yang ada. Dalam laporan bulanannya, bank sentral mencatat bahwa masih belum jelas bagaimana pemerintah federal bermaksud untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan fiskal nasional pada tahun 2028. Bundesbank memperkirakan bahwa peningkatan defisit terutama akan didorong oleh peningkatan pengeluaran sosial, serangkaian keringanan pajak, serta pembayaran transfer tambahan.

Pada saat yang sama, bank sentral juga menyoroti potensi dampak ekonomi positif dari pengeluaran yang direncanakan. Investasi dalam infrastruktur dan pertahanan diperkirakan akan menambah sekitar 1,3 poin persentase pada PDB antara tahun 2025 dan 2028. Setiap euro yang diinvestasikan diproyeksikan menghasilkan sekitar 70 sen output ekonomi.